tag:blogger.com,1999:blog-85689594846766966132024-03-13T01:32:31.895-07:00UPM Millenium IAIN Jemberorganisasi yang aktif dalam bidang jurnalistikUPM MILLENIUMhttp://www.blogger.com/profile/13572418675903596015noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-86848889927496165842010-12-17T08:07:00.000-08:002010-12-17T08:07:57.084-08:00Perbedaan FB dengan Twitter?<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="clear: left; float: left; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; line-height: normal; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img height="91" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitfqrwxHj1EgfEwEYzHuPmneZVKT23A5FRCfhjxxMfYSHd97zF7vOPYwX9eZOv-Fo-07V2MLXMlNIvaposEO310KF-BxBghMdo6gHciWFxixfYHeuuZS3OIkHm3CTaiI_qoQjmtynbbYH8/s200/fb+vs+twitter.jpg" width="200" /></span>tulah pertanyaan yang sering saya dengar dari teman-teman:”Eh, facebook ama twitter bagus mana sih?” Ok, sebetulnya kalau dipandang dari sisi fungsinya dua sosmed itu memiliki fungsi yang berbeda.</div><div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"></div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">1. Facebook</div><div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Sosmed ini lebih berfungsi untuk mencari teman atau jaringan.Entah itu teman yang sebenarnya atau sekedar teman-temanan di dunia maya saja.Banyak fitur fb yang memungkinkan seorang pemilik akun untuk mudah mencari teman lama atau mencari teman baru. Selain itu fungsi upload foto, video, link menjadi andalan untuk menarsiskan diri, dalam konteks positif atau negatif. Update status biasanya berisi aktivitas atau pemikiran yang kemudian dikomentari oleh teman2. Sayangnya, update status di fb tidak bisa diteruskan atau diforward kepada temannya teman. Inilah satu perbedaan signifikan antara fb dan twitter. Update status hanya bisa dilihat oleh akun-akun yang telah menjadi teman atau kalau grup hanya bisa dilihat dan dikomentari anggota. Kita akan lebih mudah untuk mencari info tentang teman2 kita,foto-foto mereka,aktivitas dan sebagainya apabila kita mau untuk berkunjung ke wall dan info profil teman kita tersebut. Dan, untuk akun pribadi jumlah teman hanya dibatasi sampai 5000 orang saja.</div><div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">2. Twitter</div><div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Sebetulnya twitter adalah semacam blog, atau micro blogging, tempat untuk ngeblog dengan skala kecil. Walaupun hanya dibatasi 140 karakter/huruf sosmed yang ini telah menunjukkan kedahsyatannya dengan beberapa kasus yang mengguncang media.Seperti kasus Pak Tifatul menkominfo yang bersalaman dengan Michelle Obama, kasus Ariel, dll. Terbatasnya jumlah karakter secara tidak langsung telah mendidik kita untuk membuat kalimat yang padat, tidak bertele-tele, to the point. Di sini kita bisa memfollow akun seseorang dan juga difollow seseorang. Jumlah follower tidak dibatasi. Akun para selebritis dan saluran informasi bisa difollow sampai ratusan ribu orang. Ada tiga fasilitas utama yang dimiliki twitter, yakni new tweet;yaitu kita menulis tweet atau kicauan kita, mention:kita bisa menyebutkan akun 1 atau lebih dalam twit kita, biasanya dikenal juga dengan reply (membalas twit seseorang dan langsung pada orang yang kita mention tanpa terbaca oleh follower kita,kecuali follower kita memfollow juga akun yang kita mention). retweet : yaitu kita memforward tweet sesorang yang kita anggap penting atau berguna bagi follower kita. Fasilitas tanda # atau hashtag juga memudahkan seseorang apabila ingin mencari tema-tema tertentu yang sesuai dengan kebutuhan. Hashtag inilah yang menjadi salah satu keunggulan twitter, memungkinkan tweet dan pemikiran kita dibaca oleh lebih banyak orang dengan interest yang sama. Dan, tweet ataupun retweet kita sangat mungkin untuk dibaca oleh orang-orang yang tidak kita kenal. Fasilitas link dan upload foto juga dimungkinkan, namun biasanya tidak akan langsung muncul di twitter.</div><div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Kesimpulannya, fb dan twitter mempunyai fungsi yang berbeda, tidak bisa dibandingkan atau bahkan diversuskan. Bijaksanalah saat berfb ria ataupun bertwitter ria, agar kita tidak terjebak pada fungsi sosial yang semu. Bersosialisasi secara nyata di masyarakat tetaplah dibutuhkan, dan efeknya akan jauh lebih riil daripada dunia maya.</div>fikri amrullahhttp://www.blogger.com/profile/03947453416254713691noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-14030889304000349962010-12-14T02:52:00.000-08:002013-02-09T07:30:45.399-08:00Sekolah Jurnalistik Online<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica; font-size: 13px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://twitter.com/FikriJember" target="_blank">Fikri Amrullah</a></span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mahasiswa jurusan Dakwah prodi komunikasi dan penyiaran Islam STAIN Jember</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(<b>tulisan ini pernah di muat di harian surya</b>) </span></span></div>
<br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizyKib5-Rnx1iMJRvSO3_vZ62TJSVZpeskZIUapnFKA2DmEGV7Cw9E93sq_EYG6W35BOhkyuazWOrWpzH5BYMmyzsaH6vK3w_Cd67O-FHISXvuPt1jMq3sYKbitcmy3FITw6EL_tRYKeHt/s200/internet_7866_w560.jpg" width="200" /></span></div>
<a name='more'></a><br />
<b style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"></b><br />
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Prodi</b> (program studi) komunikasi penyiaran Islam (KPI) jurusan dakwah merupakan prodi yang berorientasi pada ilmu informasi dan komunikasi yang juga berkaitan dengan dunia jurnalistik. Mahasiswa yang bergerak di bidang jurnalistik seharusnya mampu menguasai media informasi, seperti internet. Melihat kenyataan tersebut, jurusan Dakwah Sekolah tinggi agama Isalam negeri (STAIN) Jember mengadakan pengembangan pembelajaran kejurnalistikan, dengan terbentuknya sekolah jurnalistik dan kini melibatkan media online sebagai pendukung pembelajaran. Melibatkan media informasi yang lebih murah dan efisien tersebut diharap mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai jurnalistik modern.</span></div>
<br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai calon jurnalis, memahami internet sangatlah penting, karena teknologi internet memudahkan kegiatan komunikasi lebih cepat dan efisien. Melihat kemudahan yang didapatkan, seharusnya internet menjadi bagian dari gaya hidup jurnalis. Kehadiran internet telah mengubah paradigma baru pemberitaan. Event on the making, yaitu berita yang muncul tidak dipublikasikan beberapa menit, jam, hari, atau minggu kemudian, tetapi begitu terjadi, berita bisa langsung di-upload ke situs web media online. Itulah keunggulan media online yang serba cepat.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan adanya pengembangan pembelajaran online jurnalistik, mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan teknologi dalam menulis sekaligus mempublikasikan berita, pemanfaatan teknologi tepat guna akan menciptakan sistem pembelajaran yang lebih optimal. Jika biasanya dosen mengontrol tugas mahasiswa melalui lembaran kertas kini dapat langsung mengontrolnya melalui media internet.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengembangan pembelajaran online ini juga melibatkan situs jejaring sosial macam Facebook (FB) yang marak digunakan anak muda, mulai dari anak sekolah hingga mahasiswa. Komunikasi yang lebih intens dan akrab bisa berlangsung di FB, pemanfaatannya bisa lebih dioptimalkan.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">FB tidak sebatas media jejaring sosial, namun diarahkan pada proses belajar mengajar, bisa dengan cara menciptakan komunitas sekolah jurnalistik di grup, mempublikasikan kepada mahasiswa dan mulai memberi arahan dan berkomunikasi, bisa pula dengan cara chatting dan menulis berita.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekarang ini di sekolah jurnalistik STAIN Jember sudah memanfaatkan blog dalam kegiatan jurnalistik dan mulai disosialisasikan kepada mahasiswa dengan keyword KPI Dakwah. Hal ini dimaksudkan sebagai media bagi mahasiswa melakukan kegiatan jurnalistik yang kemudian dilaporkan. Walaupun cangkupannya tidak begitu luas hanya sebatas internal kampus, namun itu adalah proses kemajuan kegiatan jurnalistik yang harus di kembangkan oleh mahasiswa.n</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dibaca: 1828 </span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sumber asli: </span><a href="http://www.surya.co.id/2010/12/14/sekolah-jurnalistik-online.html">http://www.surya.co.id/2010/12/14/sekolah-jurnalistik-online.html</a></div>
fikri amrullahhttp://www.blogger.com/profile/03947453416254713691noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-51889164556102793202010-12-10T07:09:00.000-08:002013-02-09T07:30:29.783-08:00pesta bagi industri<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">tulisan ini pernah di muat di harian surya. </span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<a href="http://www.smileycodes.info/"><img alt="http://www.smileycodes.info" border="0" height="80" src="http://www.smileycodes.info/emo/babysoldier/117.gif" width="80" /></a><br />
ditulis oleh: <b><a href="https://twitter.com/FikriJember" target="_blank">Fikri Amrullah </a> </b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<b></b><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><b>Sebagai</b> bagian proses modernisasi, industrialisasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Industrialisasi diyakini mampu menciptakan masyarakat yang produktif. Pengangguran yang sering dituding sebagai pemicu keonaran digiring ke pabrik-pabrik.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Asumsi itu juga melanda Indonesia. Industrialisasi mulai merambah pedesaan. Hadirnya masyarakat industri ditandai dengan perubahan ekologi. Perangkat-perangkat alamiah digantikan dengan buatan manusia. Masyarakat pun semakin konsumtif.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Yang patut diwaspadai adalah munculnya dampak sosial dalam masyarakat industri. Misalnya, kesenjangan sosial yang semakin lebar atau adanya perbedaan strata antara penduduk asli dengan pendatang. Bila industrialisasi justru menyebabkan penduduk setempat tersisih karena kalah bersaing dengan pendatang, akan mudah meletupkan gejolak sosial yang memicu kerusuhan dan tindak kriminal.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Seharusnya, industrialisasi mampu memberi nilai tambah bagi warga setempat dan bukan justru merugikan. Proses pembebasan tanah misalnya, harus mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu, peran tokoh masyarakat sangat dibutuhkan agar warga tetap menjadi tuan di daerahnya sendiri.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Warga yang tanahnya dibebaskan hendaknya tak hanya disalurkan ke perusahaan sebagai tenaga kerja, tetapi juga diberi kesempatan menanamkan investasi melalui saham di perusahaan itu. Diperlukan pula lembaga yang mampu mengayomi warga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Dinamika masyarakat industri bagaimana pun sangat berbeda dengan masyarakat agraris. Masyarakat industri dituntut memiliki keahlian dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Untuk itu, diperlukan pengembangan balai latihan kerja atau semacamnya yang membekali masyarakat dengan beragam keterampilan dan keahlian. Dengan demikian, penduduk setempat tak hanya jadi penonton atau bahkan tersingkir.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Dibaca: 875 </div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
halaman asli di surya <span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"><a href="http://www.surya.co.id/2010/07/02/pesta-bagi-industri.html">http://www.surya.co.id/2010/07/02/pesta-bagi-industri.html</a></span></div>
fikri amrullahhttp://www.blogger.com/profile/03947453416254713691noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-85565483704686803352010-12-10T07:04:00.000-08:002013-02-09T07:31:42.688-08:00warisan derita wanita perkasa<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
ini adalah tulisan yang pernah di muat di harian surya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
ditulis oleh: <b><a href="https://twitter.com/FikriJember" target="_blank">Fikri Amrullah</a></b></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<b>salah</b> satu hal yang mendorong Kartini memperjuangkan nasib kaumnya adalah kondisi wanita pada masa itu, antara lain, dari usaha pembatikan. Sekalipun resminya masyarakat tak mengenal perbudakan, namun keadaan yang dialami buruh wanita seringkali memprihatinkan.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Mereka tidak ada bedanya dengan budak, yang tidak memiliki hak atas dirinya sendiri. Siang malam mereka ditutup dalam bilik sempit, tidak terkecuali dalam kondisi sakit sekalipun, mereka terus bekerja. Umumnya mereka terjerat utang pada majikan, karena mereka butuh uang sekadar untuk makan dan membeli obat-obatan. Dengan bekerja sepanjang hidupnya, mereka tetap tak akan mampu membayar utang, karena upah mereka sangat terbatas. Dalam situasi terpojok seperti itu, hilangnya kemerdekaan, mereka terima sebagai suratan nasib yang harus dijalani, tanpa daya untuk mengubahnya sama sekali.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Kondisi seperti itu secara umum memang sudah tidak ditemui lagi di zaman sekarang ini. Namun, bentuk kasusnya bukannya sama sekali tidak ada yang serupa. Masih banyak buruh yang terpaksa bekerja tanpa ada ketentuan mengenai kondisi kerjanya. Kalau hal itu terjadi di kota dan terhadap buruh yang relatif terpelajar, masih memungkinkan buruh memiliki posisi tawar, sekalipun tidak ada kesepakatan tertulis. Tetapi, kalau menyangkut buruh yang buta huruf atau berpendidikan terbatas, hubungan tawar berganti dengan pemaksaan sepihak. Yaitu dari pihak pemberi kerja atau sesama pekerja yang menjadi atasannya. Status alami sebagai wanita membuka kemungkinan paksaan tersebut, bukan sekadar dalam bentuk kerja fisik, namun juga seksual.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Dewasa ini kasus-kasus pembantu rumah tangga (PRT) hingga tenaga kerja wanita (TKW) yang mengalami kekerasan dalam bekerja terus saja membuat heboh. Selain menerima penganiayaan fisik dan psikologis, pelecehan, hingga upah kerja yang tidak pernah dibayar.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Pengawasan oleh masyarakat untuk menyikapi situasi tersebut sangat penting, karena seringkali mekanisme formal dan hukum sangat sulit untuk menjangkau mereka yang berada di posisi bawah ini. Masalah utama di sini adalah sangat kurangnya pengertian hukum dari sebagian masyarakat bawah yang belum memeroleh cukup pendidikan. Yang terpenting adalah membentengi buruh dengan kemampuan bela diri personal. Bukan dalam arti bela diri secara fisik, namun lebih sebagai kesadaran hukum, kesadaran atas kedudukan, hak dan kewajiban mereka.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Tentu saja hal ini memang butuh waktu, karena terkait dengan proses pendidikan tadi. Jangkauan organisasi-organisasi kemasyarakatan juga masih terbatas peran sertanya. Oleh karena itu, perlu keserempakan dalam menggarap hal ini, untuk menciptakan iklim yang mendorong para majikan sepenuhnya memperhatikan norma-norma sosial dan agama.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
Dibaca: 983 </div>
<br />
<br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, Helvetica; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; line-height: normal;"></span></div>
fikri amrullahhttp://www.blogger.com/profile/03947453416254713691noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-31039766614966228802010-12-09T02:34:00.000-08:002010-12-09T02:48:50.819-08:00Sebelum Mati Buatlah Minimal Satu Buku!<div style="clear: left; float: left; font-family: Arial; line-height: 20px; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ilustrasi-buku/Admin (sutterstock)" height="134" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/03/old-book-300x201.jpg" width="200" /></div>Artikel ini saya dapatkan dari kompasiana, saya kutip karena sangat menarik untuk di share kepada para sahabat yang hoby dalam dunia tulis menulis, oh iya di kompasiana nama penulisnya adalah Budiman Hakim.<br />
<br />
<div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><b>Kalau</b> ada yang paling saya sesali dari sifat saya, tanpa ragu-ragu saya akan menuding ‘Si Malas.’ Saya tidak pernah mengerti, kenapa saya bisa jadi orang yang begitu pemalas. Almarhumah Ibu saya sering bilang; kalau Budiman Hakim lagi <em>leyeh-leyeh</em> di tempat tidur, ancaman bom dari teroris sekalipun belum tentu mampu membangunkannya. Tapi walaupun selalu mengomel, dia terlalu mencintai saya, sehingga tidak pernah mengganggu kegiatan favorit saya yang orang lain biasa lakukan di malam hari.</div><a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Ibu saya adalah orang yang pintar. Sering saya mencurigai dia jenius. Terutama ketika dengan caranya sendiri dia mampu menguasai bahasa Inggris secara otodidak. Kalo bahasa belanda mah dia lancar banget tapi bahasa inggris? Saya ga pernah denger dia pernah belajar. Waktu pacar saya yang bule menginap di rumah, saya terkagum-kagum ketika ibu saya berbicara ke pacar saya dengan bahasa inggris lumayan fasih.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Dia juga gemar sekali membaca. Semua bacaan dilahapnya. Dari majalah Belanda ‘Libelle’ sampai cerita silat cina dia hajar tanpa pandang bulu. Waktu kecil saya suka tanya apa yang sedang beliau baca? Kok tidak ada gambar dan hurufnya kecil-kecil. Dia cuma menjawab pendek, “Giok Lo Sat!”</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Giok Lo Sat! Buat saya kata itu sulit sekali ditirukan. Saya tidak mengerti apa nikmatnya membaca buku-buku seperti itu. Jangankan ceritanya, menghafal nama-nama tokohnya saja sulit bukan main. Namun betul kata orang. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Ketika sudah bisa membaca, saya jadi ikut-ikutan gandrung membaca cerita silat cina.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Ibu saya juga suka menulis. Beberapa kali tulisannya terpampang di majalah Femina. Satu di antaranya yang masih saya ingat berjudul “Cinta Bersemi Di Nusa Kambangan.” Sebuah kisah cinta seorang anak sipir penjara yang menjalin kasih dengan seorang tahanan politik yang sedang di penjara di pulau itu. Belakangan saya tahu bahwa kisah cinta itu ternyata kisah nyata antara ibu dan ayah saya. Romantis sekali ya?</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Saya selalu iri sama orang yang bisa menulis begitu panjang tapi konsistensinya terjaga. Buat saya itu adalah hal yang tidak mungkin bisa saya lakukan. Saya sebenarnya sering mendapat ide cerita untuk membuat cerpen. Tapi selalu tidak pernah selesai. Baru 2 halaman, kelopak mata saya sudah menurun hingga 5 watt. Lalu tubuh saya mengubah posisinya sendiri menjadi horizontal. Jadi saya tidak berharap lagi untuk menulis cerpen. Apalagi menulis buku!</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Saya juga selalu kagum pada almarhum ayah saya yang selalu bangun pagi. Padahal masa pensiun kan paling enak buat tidur. Dan dia bisa melakukan hal itu sepuas hatinya kalau dia mau. Ayah saya adalah pensiunan wartawan Kantor Berita Antara. Jabatan terakhirnya kalau tidak salah ‘Kepala Desk Dalam Negeri’. Kalau tidak salah lho…kalau salah ya maap! Maklum deh saya masih kecil sekali waktu itu.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Seperti Ibu, Ayah juga suka membaca dan menulis <em>(Ya pastilah…kebangetan kalo wartawan tidak suka nulis?).</em> Bacaan Ayah agak spesifik. Kalau bukan politik, dia gemar membaca buku tentang sejarah-sejarah kuno. Ayah saya juga menerbitkan beberapa buku. Yang saya ingat antara lain ‘100 tahun meletusnya Gunung Krakatau,’ ‘Dari Pulau Bunga ke Pulau Dewa’ ‘Jakarta Tempo Doeloe’…dan apa lagi ya? Lupa saya!</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Setiap kali saya lagi ngobrol dengan Ayah, dia selalu mengulang-ulang kalimat favoritnya, “Sebelum mati, buatlah minimal 1 buku.” Saya sih cuma senyum-senyum saja kalau dia mengucapkan kalimat itu. Tapi karena di<em>donder </em>terus-terusan oleh kalimat itu, saya menyahut juga dalam hati:”OK! Saya akan buat minimal 1 buku sesuai dengan nasihat Ayah!” Saya tidak berani mengucapkannya verbal, karena tahu diri. Besar kemungkinan saya tidak bisa memenuhinya.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Tapi karena memang sudah merasa berjanji, saya berusaha mengumpulkan puisi-puisi pendek saya. Saya kumpulkan dan rencananya akan saya terbitkan sekedar pemenuhan janji tadi. Hasilnya? Gagal total! Setelah saya baca ulang, semua puisi yang pernah saya buat dari jaman Sekolah Dasar sampai sekarang kok rasanya jelek semua. Mana ada penerbit yang mau? Saya menyerah! Lupalah saya pada janji itu.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Bertahun-tahun saya disibukkan dengan periklanan. Inilah industri yang paling cocok buat saya. Ke kantor bisa pakai Blue Jeans dan T-shirt. Jam kerja sangat fleksibel. Saya bisa datang siang hari. Beda sekali dengan bankir yang jam 8 pagi sudah nongkrong di meja kerjanya. Berpakaian rapi dengan dasi segala. Sumuk melihatnya! Bicara soal gaji dan karir? Belum tentu advertising kalah. Jenis pekerjaannya pun gampang.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Saya ga pernah mengalami kesulitan di industri ini. Habis wisuda, tanggal 13 Agustus tahun 1990, saya memulai karir di biro iklan Leo Burnett, tahun depannya team saya berhasil memperoleh penghargaan emas di Citra Pariwara, sebuah ajang lomba iklan nasional. Tahun 1991 saya pindah ke biro iklan Ogilvy. Tahun 1993 iklan radio FROZZ yang saya buat memperoleh penghargaan The Best of The Best Citra Pariwara.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Bosan kerja sama orang, tanggal 1 April 1993 bersama Ariyanto Zainal, Rizky Nur Zamzamy dan Ati Kisjanto, saya mendirikan biro iklan sendiri, namanya MACS909. Tahun depannya MACS909 sudah mendapat 1 emas di Citra Pariwara untuk kategori PSA (maklum kita belum punya klien). Tuhan itu memang baik hati. Dia menciptakan bidang periklanan yang sangat menarik di segala segi untuk saya. Berapa banyak orang di dunia ini yang menemukan bidang yang sesuai dengan hatinya?</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Cuma ya seperti bidang lainnya, periklanan kita juga ada kekurangannya. Buku-buku periklanan terasa langka sekali. Kalau ada pun pastilah buatan pengarang asing yang harganya mahal sekali. Sementara mahasiswa dan praktisi periklanan kita banyak yang kurang hobby membaca. Di samping itu juga banyak yang mempunyai kendala dalam bahasa Inggris.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Saya heran, kenapa bahasa Inggris tidak dijadikan saja sebagai bahasa nasional kedua setelah bahasa Indonesia. Sudah jelas-jelas banyak gunanya. Kalau saya jadi Menteri Pendidikan Nasional saya pasti akan mengeluarkan kebijakan itu. Dan generasi berikutnya pasti akan berterimakasih pada saya. Sayangnya saya bukan menteri dan tidak akan pernah jadi menteri.. Jadi saya harus mencari cara untuk membantu industri periklanan sesuai dengan kapasitas yang memungkinkan.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">‘Sebelum mati buatlah minimal 1 buku.’ Sekonyong-konyong kalimat Ayah yang sudah bertahun-tahun beristirahat di pelosok benak saya muncul dan menempati papan atas urutan pikiran. Waduh! Jangan-jangan ayah saya nagih janji nih? Apa lagi yang bisa saya lakukan kalau sudah begini? Ayah sudah almarhum tapi masih nagih janji juga, artinya saya ga punya pilihan lain kan?</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Saya pun berkonsultasi dengan banyak orang yang berpengalaman dalam bidang perbukuan. Dengan kakak dan teman saya yang pernah menulis buku. Lalu curhat lagi sama teman-teman yang lebih senior di periklanan, semuanya mendukung! Semuanya menyambut gembira niatan itu. Kelihatannya semua akan berjalan mulus. Kendalanya tinggal 1. Apakah itu? Ya Si Malas yang selalu mendominasi diri saya selama ini. Menulis buku? Jauh sekali dari angan-angan saya.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Tapi seperti kata orang bijak <em>‘Gusti Allah mboten Sare!’</em> Selalu saja ada berkah bahkan bagi orang malas sekalipun. Saya teringat pada artikel-artikel yang pernah saya muat di Majalah Cakram, ADOI dan media lainnya. Wawancara-wawancara saya dengan banyak media. Materi-materi seminar ketika jadi pembicara. Materi-materi perkuliahan ketika saya mengajar di berbagai perguruan tinggi, dan tentu saja tulisan-tulisan saya di blog dan milis periklanan di internet. Semuanya saya korek-korek lagi. Saya kumpulkan jadi satu kemudian saya pelajari. Ada banyak keganjilan ditemukan. Yang paling menonjol adalah gaya bertuturnya yang sangat beda. Perbedaan cara bertutur ini disebabkan karena tulisan-tulisan itu ditujukan pada <em>target audience</em>berbeda dan media yang berbeda pula.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Saya rangkum agar pemaparannya runtun. Saya coba menyeragamkan gaya bahasanya yang<em>belang bonteng.</em>. Lambat seperti kura-kura tapi tetap berjalan. Tidak mudah memang tapi jauh lebih ringan dibandingkan dengan kalau saya harus menulis dari awal. Dan hebatnya lagi, banyak sekali pihak yang menawarkan bantuan tanpa dibayar, baik itu dari kalangan praktisi senior, yunior bahkan mahasiswa. Terimakasih semuanya. Tanpa kalian semua ini tidak mungkin terjadi. Karena bantuan kalian, Si Pemalas akhirnya berhasil menyelesaikan buku pertama dalam kurun waktu yang relatif cepat. 4 tahun!</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Ternyata memang menulis buku seperti merobek selaput perawan. Pertamanya susah dan ga bisa dinikmati, tapi kalo fase itu udah terlewati, selanjutnya jadi enak banget dan gampang. Bahkan bisa-bisa kita jadi ketagihan dan menjadi maniak menulis. Pikiran kita bisa didominasi oleh satu hal saja: mau menulis dan menulis lagi. Dan itulah yang terjadi pada saya.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Setelah satu buku selesai, kemampuan menangkap bahan untuk menulis menjadi lebih kuat. Kita akan menyadari bahwa ide itu ada di mana-mana. Bahwa kita dapat menganalisa dan mengeksplorasi hal sekecil apapun, karena di balik hal yang kecil bisa saja terdapat bungkahan berlian yang nilainya sama dengan sebuah kota.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;">Alhamdulillah! Sekarang sudah 3 buku yang saya tulis. Sekarang buku keempat sedang digarap. Dengan terbitnya buku2 itu pula, maka kalimat “Sebelum mati buatlah minimal 1 buku’ sudah saya penuhi.</div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><em>“Ayah…utang udah lunas loh?”</em></div><div style="font-family: Arial; line-height: 20px;"><em>sumber: </em><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"><a href="http://edukasi.kompasiana.com/2010/03/12/sebelu-mati-buatlah-minimal-satu-buku/">http://edukasi.kompasiana.com/2010/03/12/sebelu-mati-buatlah-minimal-satu-buku/</a></span></div>fikri amrullahhttp://www.blogger.com/profile/03947453416254713691noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-4538720573862909072010-10-08T02:56:00.000-07:002010-10-08T02:56:05.838-07:00SEJARAH SINGKAT UPM MILLENIUM<span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Unit Pers Mahasiswa Millenium berdiri pada tanggal 5 Agustus 1998. Munculnya organisasi pers ini sebenarnya berawal dari perubahan trade mark majalah mahasiswa Religia. Dan sebagai wadah pengembangan kreatifitas mahasiswa.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Religia adalah majalah mahasiswa yang berada di bawah naungan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Jember dengan status lembaga merupakan cabang fakultas dari IAIN Sunan Ampel Surabaya. Majalah Religia, mempunyai karakter atas penyesuaian yang bersifat fakultatif, yakni sebagai media transformasi keilmuan. Maka isi dan berita yang disajikannya pun lebih bersifat penggalian nilai-nilai spiritual, pendidikan, retorika (dakwah Islam) dan informatif. Namun, walaupun demikian hal itu merupakan bentuk dan miniatur kreatifitas mahasiswa yang tidak dapat ditukar dengan apapun.</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Sebagai generasi tahap kedua, UPM Millenium mengadakan perubahan mulai dari nama, isi, dan strukturnya. Organisasi ini secara struktural berada di bawah naungan lembaga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember, sebagai Unit Kegiatan Khusus (UKK) UPM Millenium yang dirintis oleh para aktivis kampus, salah satunya saudara Aksin Wijaya (inspirator perubahan nama Religia menjadi Millenium). Perubahan nama dari Religia menjadi Millenium didasari oleh kondisi alam akademis, yaitu gaung reformasi dengan slogan wahana informasi dan komunikasi serta dengan penyajian berita lebih kritis dan aktual.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Saat itu UPM Millenium mengalami penurunan eksistensinya dikarenakan kader-kadernya mandul. Sehingga hal ini berakibat pada mandeknya program-program organisasi yang seharusnya dijalankan. Hal tersebut memang sangat disayangkan, sebab setelah penerbitan perdana pada tahun 1999, UPM Millenium tidak lagi berkiprah sebagaimana yang dicita-citakan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Kurang lebih dari 4 tahun yaitu 1999-2003, UPM Millenium berada pada kondisi pasif. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh masa transisi akademis yang labil, karena pada saat itu terdapat isu nasional dan isu lokal. Dalam sekup nasional yaitu gempar-gemparnya gerakan mahasiswa tahun 1998 atas penurunan presiden Soeharto. Sedangkan dalam sekup lokal (STAIN Jember), terdapat dua momen penting yaitu turunnya ketua STAIN Jember periode 1994-1999 Bapak Satral</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">VISI DAN MISI</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Sebagaimana termaktub dalam Bab III Pasal 8 dan 9 Peraturan Dasar Unit Pers Mahasiswa (UPM) Millenium Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember tentang visi dan misi. Berikut ini, kami sampaikan visi dan misi kami.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Visi:</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">1. Menjadi organisasi yang kompetitif dan meninngkatkan sumber daya mahasiswa di bidang komunikasi dan informasi.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">2. Menjadi organisasi yang dibangun atas komitmen yang kokoh sebagai wahana pengembangan profesionalitas mahasiswa sesuai pean dan fungsinya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Misi:</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Meningkatkan kemampuan mengekspresikan gagasan, pemikiran dan tindakan sebagai transformasi melalui wadah jurnalistik</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Melalui kontrol sosial sebagai bentuk penyadaran dan pemberdayaan civitas akademika dan masyarakat umum</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Mengembangkan jaringan komunikasi mahasiswa, menjaga profesionalisme dan kemandirian mahasiswa</span>UPM MILLENIUMhttp://www.blogger.com/profile/13572418675903596015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-44861209704093463162010-05-24T23:01:00.000-07:002010-10-07T02:57:24.203-07:00Ketentuan Lomba :1.Esai harus memiliki nilai manfaat bagi pengembangan pengetahuan masyarakat, khususnya pengetahuan tentang jurnalistik<br />
2.Bentuk tulisan berupa esai dengan gaya bahasa yang cair, kreatif.<br />
<a name='more'></a><br />
3.Esai harus asli, bukan saduran atau terjemahan;<br />
4.Esai belum pernah/tidak sedang diikutkan dalam lomba penulisan lainnya dan belum pernah dipublikasikan di media apapun;<br />
5.Tulisan tidak mengandung SARA.<br />
6.Esai yang menjadi pemenang akan dimuat di bulletin “millenium” <br />
7.Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.<br />
<br />
<br />
Pengumuman pemenang lomba penulisan akan dilakukan pada bulan Tanggal 30 Mei 2010 di blogspot http://upm-milleniumstainjember.blogspot.com/<br />
Penyerahan hadiah dilaksanakan pada akhir Mei 2010, yang tempat dan waktunya akan diberitahukan kepada para pemenang.<br />
<br />
Tanggal 27-29 Mei 2010 : Penjurian On-Line<br />
Tanggal 30 Mei 2010 : Pengumuman<br />
Tanggal 31 Mei 2010 : Puncak Acara <br />
<br />
Dewan Juri.<br />
Kun Wazis, S. Sos ( Eks. Wartawan Radar Jember)<br />
St. Raudlotul Jannah ( Eks. Redaktur Nusa Bali )<br />
<br />
Pemenang<br />
Pertama : Trophy + Piagam + Uang<br />
Kedua : Trophy + Piagam + Uang<br />
Ketiga : Trophy + Piagam + Uang<br />
Harapan : Trophy + Piagam + Uang<br />
<br />
NB: Tanpa Technical MeetingUPM MILLENIUMhttp://www.blogger.com/profile/13572418675903596015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8568959484676696613.post-8383587482522704372010-04-24T13:06:00.000-07:002010-10-07T02:57:24.203-07:00Ketentuan Lomba :1.Esai harus memiliki nilai manfaat bagi pengembangan pengetahuan masyarakat, khususnya pengetahuan tentang jurnalistik<br />
2.Bentuk tulisan berupa esai dengan gaya bahasa yang cair, kreatif.<br />
<a name='more'></a><br />
3.Esai harus asli, bukan saduran atau terjemahan;<br />
4.Esai belum pernah/tidak sedang diikutkan dalam lomba penulisan lainnya dan belum pernah dipublikasikan di media apapun;<br />
5.Tulisan tidak mengandung SARA.<br />
6.Esai yang menjadi pemenang akan dimuat di bulletin “millenium”<br />
7.Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.<br />
<br />
Pengumuman pemenang lomba penulisan akan dilakukan pada bulan Tanggal 30 Mei 2010 di blogspot http://upm-milleniumstainjember.blogspot.com/<br />
Penyerahan hadiah dilaksanakan pada akhir Mei 2010, yang tempat dan waktunya akan diberitahukan kepada para pemenang.<br />
<br />
Tanggal 27-29 Mei 2010 : Penjurian On-Line<br />
Tanggal 30 Mei 2010 : Pengumuman<br />
Tanggal 31 Mei 2010 : Puncak Acara<br />
<br />
Dewan Juri.<br />
Kun Wazis, S. Sos ( Eks. Wartawan Radar Jember)<br />
St. Raudlotul Jannah ( Eks. Redaktur Nusa Bali )<br />
<br />
Pemenang<br />
Pertama : Trophy + Piagam + Uang<br />
Kedua : Trophy + Piagam + Uang<br />
Ketiga : Trophy + Piagam + Uang<br />
Harapan : Trophy + Piagam + UangUPM MILLENIUMhttp://www.blogger.com/profile/13572418675903596015noreply@blogger.com3